Kamis, 18 Desember 2008

LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN
ACARA III
TEORI KEMUNGKINANAN DAN PENGUJIAN RASIO GENETIK


 

 













Oleh:

Nama : Milla Imania
NIM : A1A007033
Rombongan : 1












DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM GENETIKA
PURWOKERTO
2008


Judul acara : Teori Kemungkinan dan Pengujian Rasio Genetik
Tanggal pelaksanaan : 20 November 2008
Nama Praktikan : Milla Imania (A1A007033)
Rombongan : I (satu)
Asisten Jaga : Rimmy Yulianti (A1F006007)
Nama Laboratorium / Fakultas / Universitas : LABORATORIUM GENETIKA / FAKULTAS PERTANIAN / UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN




































I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). 
Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk atau orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai acam kombinasi.
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut.
Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.



B.Tujuan

1.Membuat batasan kemungkinan dan menghitung kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
2.Mempelajari kombinasi kemungkinan apabila suatu peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama (mutually exclusive) dan berdiri sendiri (independent).
3.Menjelaskan metode chi-kuadrat dan peggunaanya. Menjelaskan dasar-dasar untuk menerima atau menolak hipotesis.
4.Membicarakan penggunaan chi-kudrat untuk menguji homogenitas.























II. TINJAUAN PUSTAKA

 Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya ( Suryo, 1984 ). Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek ( Yatim, 1991).
Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :
1.Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
2.Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing – masing berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.
3.Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.
Dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test).
Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas).
 Manfaat uji chi-kuadrat adalah:
a. Menguji proporsi untuk data multinom
b. Menguji kesamaan rata-rata distribusi Poisson
c. Menguji independen antara dua faktor di dalam daftar kontingensi B x K
d. Menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi dari mana data itu diduga di ambil, dan
e. Menguji model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan. 























III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Pensil
2. Penggaris
3. Kalkulator
4. Kalkulator

B. Bahan
6 keping uang logam






















IV. PROSEDUR KERJA

1.Satu mata uang dilempar, lalu dicatat hasilnya (angka atau gambar). Pelemparan dilakukan sebanyak 50x dan 100x. Hasilnya dianalisa dengan uji X².
2.Melakukan hal yang sama untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar sekaligus serta kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3.Mencatat semua data pengamatan pada lembar pengamatan kemudian dianalisa dengan uji X2.























V. HASIL PENGAMATAN

A.Lemparan 1 keping uang logam
a.50 kali pelemparan
Diperoleh A = 29, G = 21

A
G
Σ
Observasi (O)
29
21
50
Harapan (E)


50



-1

(3,5)2 = 
(-4,5)2 = 
32,5



1,3
X2 hitung
0,49
0,81
1,3

X2 tabel = 3,84
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel = 1,3 < 3,84  diterima/signifikan
Sehingga lemparan sesuai perbandingan 1:1

b.100 kali pelemparan
Diperoleh A = 51, G = 49




X2 tabel = 3,84 
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel = 0,05 < 3,84 diterima/signifikan
Sehingga lemparan sesuai perbandingan 1:1

B.Lemparan 2 keping uang logam 
a.50 kali pelemparan
Dihasilkan AA = 10, AG = 30, dan GG = 10

AA
AG = GA
GG
Σ
Observasi O)
10
30
10
50
Harapan (E)



50

10 – 12,5 = -2,5
30 – 25 = 5
10 – 12,5 = -2,5
0

(-2,5)2 
(5)2 = 
(-2,5)2 
37,5




2
X2 hitung
0,5
1
0,5
2

X2 tabel = 5,99
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel = 2 < 5,99 diterima/signifikan
Sehingga lemparan sesuai perbandingan 1:2:1

b.100 kali pelemparan
Dihasilkan AA = 23, AG = 48, dan GG = 29

AA
AG = GA
GG
Σ
Observasi (O)
23
48
29
100
Harapan (E)



100

23 – 25 = -2
48 – 50 = -2
29 – 25 = 4
0

(-2)2 
(-2)2 = 
(4)2 
24




0,88
X2 hitung



0,88

X2 tabel = 5,99
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel = 0,88 < 5,99 diterima/signifikan
Sehingga lemparan sesuai perbandingan 1:2:1

C.Lemparan 3 keping uang logam 
a.50 kali pelemparan
Dihasilkan : AAA = 1, AAG=GAA=AGA = 15, GAG=AGG=GGA = 25, GGG = 9

AAA
AAG = GAA = AGA
GAG = AGG = GGA
GGG
Σ
Observasi (O)
1
15
25
9
50
Harapan (E)




50

1 – 6,25 = -5,25
15 – 18,75 = -3,75
25 – 18,75 = 6,25
9 – 6,25 = 2,75
0

(-5,25)2 = 27,56



88,24





8,450
X2 hitung
4,409
0,749
2,083
1,209
8,450

X2tabel = 7,82
Kesimpulan : X2hitung > X2tabel = 8,450>7,82 ditolak
Sehingga lemparan tidak sesuai perbandingan 1:3:3:1

b.100 kali pelemparan
Dihasilkan : AAA = 12, AAG=GAA=AGA = 36, GAG=AGG=GGA = 40, GGG = 12

AAA
AAG = GAA = AGA
GAG = AGG = GGA
GGG
Σ
Observasi (O)
12
36
40
12
100
Harapan (E)




100

12– 12,5 = -0,5
36 – 37,5 = -1,5
40 – 37,5 = 2,5
12 –12,5 = -0,5
0

(-0,5)2 = 0,25



15,00





0,807
X2 hitung




0,807

X2tabel = 7,82
Kesimpulan : X2hitung < X2tabel = 0,807<7,82 diterima
Sehingga lemparan sesuai perbandingan 1:3:3:1














VI. PEMBAHASAN

 Suatu peristiwa terhenti kadang-kadang dapat diduga dengan kepastian. Ada peristiwa-peristiwa yang mempunyai kemungkinan untuk terjadi, yaitu kemungkinan antara 1 dan 0 (antara 100% dan 0). Misalnya ada dua kejadian yang diperkirakan akan terjadi, yaitu kejadian x dan y . Ini adalah peristiwa tidak pasti, tapi dapat diduga. Kemungkinan x adalah 50%, jadi p=½. Ada dua alternatif (p dan q) pada peristiwa di atas. Hal ini p+q=½+½=1
 Kemungkinan = 
 Peristiwa saling asing (mutually exclusive) yaitu peristiwa yang tidak mungkin terjadi secara bersama-sama. Chi-kuadrat adalah uji nyata (goodness of fit) apakah data yang diperoleh benar menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan. Satu cara untuk mengadakan evaluasi itu ialah melakukan tes X2 (Bahasa inggrisnya: chi-square test). Sebenarnya itu bukan huruf X tetapi huruf yunani ”phi” (χ). Untuk mudahnya, huruf yunani itu lalu dianggap sebagai huruf X.
 Tes X2 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

e= hasil yang diraal atau diharapkan
d= deviasi atau penyimpangan, yaitu seisih antara hasil yang diperoleh
Σ= sigma (jumlah)
 Dari hasil pengamatan telah didapat data pada pelemparan satu uang logam sebanyak 50x lemparan, didapat data yang signifikan karena pelemparan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan. Begitu juga pada pelemparan satu uang logam yang dilakukan 100x lemparan, diperoleh data yang signifikan karena di dapat: X2hitung < X2tabel sehingga lemparan sesuai perbandingan A : G = 1 : 1.
Pelemparan dua uang logam sebanyak 50x pelemparan dapat diterima sama halnya dengan percobaan yang dilakukan dengan peleparan dua uang logam sebanyak 100x pelemparan juga dapat diterima atau signifikan karena X2 tabelPada pelemparan tiga uang logam yang dilakukan sebanyak 50 x tidak diperoleh data yang signifikan karena hasil perhitungan X2hitung > X2tabel. Sedangkan pad pelemparan tiga uang logam sebanyak 100 x lemparan diperoleh data yang signifikan dengan: X2hitung < X2tabel sehingga lemparan sesuai perbandingan
AAA : AAG=GAA=AGA : GAG=AGG=GGA : GGG = 1 : 3 : 3 : 1. Jadi, sebagian besar percobaan yang dilakukan datanya diterima atau signifikan karena semua lemparan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan.
Sifat kejadiannya pada yang logam adalah lemparan, peristiwanya ialah mata uang logam itu akan muncul gambar atau angka setelah dilentingkan. Jumlah peristiwa di sini adalah dua (gambar dan angka). Nilai kemungkinan dari gambar atau angka untuk sekali lemparan adalah 0,5. Namun tidak demikian kemungkinannya apabila uang logam dilemparkan sampai berkali-kali, meskipun kesempatan keduanya sama yaitu 1 : 1, hasil lemparan tidak mutlak berporsi 50%. Pada pelemparan sebuah uang logam sebanyak 50 kali, perolehan angka ataupun gambar tidak pasti berjumlah 25, tetapi bisa kurang atau lebih dari 25 (mendekati 25)
Dua keping uang logam yang dilempar bersama sebenarnya bisa dihasilkan 4 macam kombinasi yang mungkin apabila urutan masing-masing keping diperhatikan yaitu AA, AG, GA dan GG. Namun dalam hal ini urutan tidak diperhatikan sehingga dianggap AG = GA sehingga kemungkinan AG= 2 kali kemungkinan AA dan GG. Pada percobaan dengan 3 keping uang logam, urutan uang logam pun tidak diperhatikan, sehingga AAG, AGA dan GAA dianggap sama, GGA, GAG dan AGG dianggap sama.
 Dari keseluruhan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya keberhasilan dalam pengujian teori kemungkinan ini dengan menggunakan pelemparan mata uang, yang setelah dilakukan pelemparan kemudian diuji dengan menggunakan rumus Chi Square atau uji X2 . Dalam hal ini uji X2 memiliki peran atau fungsi untuk untuk mengetes apakah ratio fenotipe praktis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan ratio fenotipe teoritis. Selain itu pelemparan homogen berfungsi memberikan peluang yang sama terhadap masing-masing sisi baik angka maupun gambar dalam masing-masing karakteristik yang diamati.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
a.Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.
b.Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2 dan memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah.
c.Teori kemungkinan banyak digunakan dalam ilmu Genetika.

B. Saran
 Dalam pelaksanaan praktikum harus dilakukan dengan cermat, teliti dan jangan tergesa-gesa supaya mendapatkan hasil yang memuaskan dan data dapat diterima atau signifikan


















DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Dwijoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bharata:Jakarta.
Goodenough, U., 1978. Genetics. 2nd. Ed, Holt-Saunders, Japan Ltd., Tokyo.
Hadi, Sutrisno.1982. Metodology Research. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.

Nurhadi, B. 1984. Genetika Dasar. Armico. Bandung
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga, Jakarta.

Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.
Sujana. 1975. Metode Statistik. Tarsito:Bandung.
Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito. Bandung


Tidak ada komentar: